Tren minum kopi di kalangan anak muda urban terus berkembang karena konsumen mulai menghargai cita rasa otentik.
Jika dulu kopi identik dengan minuman sederhana, kini kultur ngopi jadi cara bersosialisasi baru.
Generasi muda menggunakan kopi untuk memperlambat ritme hidup yang sibuk.
Fenomena baru di 2025 adalah kedai kopi kecil dengan konsep artisan.
Berbeda dari coffee chain besar, mengutamakan cerita di balik secangkir kopi.
Kopi disajikan dengan pendekatan yang hampir seperti seni.
Biji kopi dari berbagai daerah seperti Sumatera dan Sulawesi jadi bintang utama.
“Kami ingin orang tahu bahwa kopi Indonesia tak kalah dengan luar negeri,” kata Ardian Prakoso.
Menurut Asosiasi Kopi Indonesia (AEKI), tren kopi artisan terus mendominasi pasar urban.
Kesadaran terhadap etika perdagangan kopi meningkat.
Selain soal cita rasa, interior minimalis dan ambience hangat jadi daya tarik utama.
Beberapa menjual merchandise seperti kopi sangrai dan alat seduh.
Gerakan “minum kopi lokal” meluas ke daerah-daerah kecil.
Kegiatan edukasi dan kolaborasi dengan petani kopi menjadi wadah koneksi antara penikmat dan penghasil kopi.
Dengan dukungan generasi muda, kedai mikro jadi simbol gerakan lokal yang autentik.
Kopi kini bukan hanya minuman, dan Coffee Culture 2025 membuktikan bahwa aroma terbaik lahir dari tangan dan tanah sendiri.